Translate

Friday, November 8, 2013

Aku membeku
Diam terpaku
Hilang dalam gelap malam
Hitam...
Kelam...
Mati... bersama cintamu

Jakarta, 05 November 2013

Saturday, July 13, 2013

Aku beku...
Seperti tunggul kering yang terpancang
dalam kesunyian yang panjang....

Jakarta, 13 Juli 2013

Monday, November 19, 2012

Kamu...
Yang akan selalu kukenang dalam kesedihan
Mengalir hilang bersama air mata
Dan bumiku pun serasa mati
Bersama cintamu....

Jakarta, November 19, 2012

Saturday, February 4, 2012

Pada akhirnya adalah ikhlas...
Maka Tuhan, ijinkan aku berdoa malam ini
Jika esok aku tak bangun lagi,
Kutitipkan dia pada Mu dengan seluruh cintaku...

Jakarta, 04 February 2012

Thursday, October 20, 2011

aku masih saja menangis setelah kepergianmu
Dan hariku tertutup awan kelabu
Aku terjebak dalam kesepian yang kosong
Melewati hari tanpa mentari
Meki aku tahu kau tak lagi disini

Tuesday, September 6, 2011

ada sepi..
Ada cinta..
Yang ku tak tahu untuk siapa

Jakarta, 6 Sept 2011
ada sepi...
Ada cinta...
Yg ku tak tahu untuk siapa..

Jakarta, 6 Sept 2011

Friday, June 17, 2011

Dan hitam menjelang malam
menjadi begitu kelam
ketika cinta hilang lenyap
perlahan sirna bersama bayang yang perlahan menghilang
seperti debu yang tertiup angin
pergi entah kemana
Dan aku kecewa pada bayangmu yang menghilang setelah senja
Karena kau pergi setelah kau tancapkan luka pada senja yang memerah
Meski kita tak pernah mengerti
Awal dan akhir yang menjadikan kita begini
dan aku kecewa pada bayangmu yang menghilang setelah senja
Karena aku tak mengerti mengapa
dan kau tak pernah katakan padaku bagaimana
Kini tinggal bagaimana aku sembunyikan luka

Jakarta, 16 Juni 2011
Aku tak mengerti mengapa senja itu terluka
karena yang kutahu, seharusnya senja itu ndah
Dan akupun mencumbu bayangmu
Hingga lelapku malam ini
dan akupun berbisik dalam hati
Aku cinta padamu....
Dalam lelahku kutertidur malam ini
Mencoba mengusir bayangmu yang selalu hadir dalam mimpiku
tidakkah engkau lelah
terus berlari dalam anganku?

Saturday, May 28, 2011

Kubawa kepedihanku setiap malam dalam doa
Kulantunkan nada cinta dalam duka
dan semua berubah indah
dalam keikhlasan yang ada
untuk melihatmu bahagia

Friday, April 22, 2011

Aku mengenangmu dalam kepedihan

Dan hitam menjadi begitu hitam
Dan kelam menjadi begitu kelam

Jakarta, 21 April 2011
Masihkah ada kata yang bisa menggambarkan kepedihanku?

Wednesday, April 13, 2011

Dan senjapun tersenyum padaku
pada hari yang indah sesudah duka
Meski pedihku masih di sini

Tuesday, March 22, 2011

Aku duduk memandang pantai
dan semua jadi biru
dan semua jadi kelabu
Aku duduk memandang pantai
dan semua terasa beku
ketika kusadari kamu begitu jauh
Senja di Jakarta
dan aku kembali mengenangmu
bersama mentari yang perlahan mulai tenggelam
Bersama bayangmu yang perlahan menghilang.... di senja Jakarta

Saturday, February 26, 2011

Dan aku datang bersama senja
Membentuk bayangan di hatimu
Mengisinya bersama bahagiamu
Lalu pergi tak kembali


Jakarta, 19 Oktober 2008
Aku pergi tak kembali

Pesan pendek untuk Tuhan

Tuhan,
Jika saja aku mati besok
Kutitipkan dia padaMu
Dengan seluruh cintaku

Monday, May 3, 2010

Dan aku melangkah tanpa arah
Ketika semuanya tiba
Pada akhir penantian yang ku tak tahu menanti siapa

Dan aku melangkah tanpa arah
Bersama Bumi yang berputar
Mentari yang bersinar
Dan burung yang terbang mencari sarang

Aku melangkah tanpa arah
Ketika kau katakan bahwa kau masih cinta
Tapi aku tak bisa menerimanya

Jakarta, Medio April
ketika bulan bundar tak lagi bersinar
meski bahagiaku tak lagi sepi

Wednesday, March 24, 2010

Memang sudah waktunya kulepaskan kau pergi
Pergilah
Dan biarkan semuanya berlalu

Manila, 24 Maret 2010
Jangan menengok lagi
Hidup seperti mimpi
aku berjalan di tengah sepi
dan semua serasa mati

Manila, 24 Maret 2010
Sepi

Sunday, March 21, 2010

Aku berjanji untuk tak menangis lagi
ketika kita masing-masing menyeret langkah dan berpisah
Engkau dengan masa depanmu
dan aku dengan kenangan tentangmu

Jakarta, 19 Maret 2010
Akhirnya kita memang berpisah juga

Story that Drive me to Fly....: Beruang dan Keluarga Angsa

Story that Drive me to Fly....: Beruang dan Keluarga Angsa

Thursday, January 28, 2010

Story that Drive me to Fly....: Merdeka dari hati

Story that Drive me to Fly....: Merdeka dari hati

Aku mengenangmu
dan segalanya berubah biru
Aku mengenangmu
dan segalanya berubah jauh
ada rindu tapi begitu jauh
Engkau yang menjauh....
atau aku yang berlari meninggalkanmu?

Jakarta, 28 January 2010
Kamu...
Tak pernah bisa kurengkuh

Thursday, January 14, 2010


Tuhan,
Ketika dia yang kucinta Engkau ambil
Maka aku hanya bisa memujaMu
Tuhan,
Ketika aku harus mengubur semua bahagiaku
Maka aku hanya bisa bersyukur kepadaMu
Tuhan,
Ketika aku harus memupus semua impianku
Maka aku hanya bisa berterima kasih padaMu
Karena aku percaya
Semua adalah kehendakMu
Dan aku hanya bisa bersimpuh di dekat kakiMu
Karena aku ini hamba Tuhan
Terjadilah padaku menurut kehendakMu

Jakarta, 14 Januari 2009
Allahu Akbar Maha Besar
MemujaMu begitu indah

Friday, January 1, 2010


Kutitipkan nafas cintaku bersama alunan doa

Dan rinduku terbang bersama angin

Biarkan angin menuntunnya padamu

karna aku tak kan bisa mengatakannya padamu

Je t'aime mon amour

Wednesday, December 23, 2009


Senyummu tertinggal di sini

Ketika kau berlari meninggalkanku

dan aku terpaku

bersama hatiku yang tertarik olehmu

menyisakan ruang rindu untukmu



Jakarta, Dec 2009

Pada penghujung tahun kutitipkan rinduku padamu

Wednesday, November 11, 2009

Saat kamu menyatakan cinta padaku
Akupun terpaku
dan bumi membeku
Haruskah aku menjauh
atau membiarkanmu yang pergi dariku

Wednesday, October 14, 2009



Mencintaimu...

Ada cinta dan penderitaan

Dan ketika titik airmata terakhir jatuh

akupun pergi menjauh

Tinggal bayanganmu

Tersimpan jauh di dasar hatiku




Jakarta, Oct 2009
Pada suatu pagi di hari yang sunyi

Kubawa pedihku dalam tawa yang palsu

dan hariku serasa membeku

aku ingin semuanya berlalu

Berlalu dari hidupku

atau aku yang pergi menjauh


Jakarta, Oct 2009
Kubekukan hatiku biar tak ada lagi pedih

Akan kukejar mimpiku di depan sana

Demi menggapai senyummu

yang takkan kulepaskan dari hidupku


Jakarta, 05 Oktober 2009
Aku akan mengejarmu sampai hilang nyaliku
Mengapa kamu dilahirkan begitu sempurna

Menggoda anganku

Menggoda rinduku


Malam takbiran 2009
Bayangmu takmau lepas dari rinduku

Sayang, pagi menjadi dingin dan burung-burung sunyi bernyanyi sendirian

Rumput basah menggigil kedinginan

dan aku berjalan di aspal hitam tak bertuan

untuk mencarimu

dan membawanya kembali padaku




Jakarta, 11 September 2009
ketika pagiku sunyi tanpa dirimu

Monday, May 18, 2009


Orang-orang berbaju hitam
Berjalan beriringan
Pergi meninggalkanmu sendiri
Dan aku tetap terpaku disini
Bersamamu....
Yang beku....
Dan daunpun berguguran satu satu...
Haruskah aku berlalu?

Jakarta, 18 Mei 2009
Aku beku bersamamu

Monday, December 8, 2008



Aku ingin menikmati sore
Bersama hatimu
Ketika sore berubah menjadi senja
dan burung-burung terbang kembali ke sarang
Kemanakah kita akan melangkah?



Jakarta, 6 Desember 2008
Ketika sore terlihat begitu indah

Saturday, September 27, 2008

Dalam dingin dan rintik hujan
Ingin kutemani kesendirianmu
Terpaku menatap berlalunya sang waktu
Dalam dingin dan rintik hujan
Kulihat luka di matamu
Ada pedih dalam senyummu
Kucoba bertanya, meski tak kau jawab
Terlalu sakitkah hatimu ?

Jakarta, 26 Juni 2002
Ketika kau terpaku menatap gerimis turun

Aku menangis dalam sepi yang berkepanjangan
Ketika kau tak lagi bisa kurengkuh
Hidup serasa pergi menjauh
Bersama hatiku yang membeku
Tanpamu…

Bandung, Sept 2008
Aku tak tahu harus berbuat apa tanpamu

Sunday, August 24, 2008

Aku merindukanmu malam ini
Dan semua mimpiku berubah jadi sendu
Aku merindukanmu malam ini
Dan semua anganku berubah jadi sepi
Kamu & semua pesonamu
Merubah hari2ku jadi tak berarti
Karena kau tak pernah ada disini

Jakarta, 13 Oktober 2006
Seandainya saja kau tahu betapa dalam rasa rinduku

Aku menunggumu di ujung gelisah
Hari terasa tak berujung
Hati terasa tak bertuan
Sampai kapan aku mesti menunggu
Bergulat bersama gelisahku
Hanya untuk menunggu, meski aku tak tahu kapan kau bisa kurengkuh


Jakarta, 13 Juli 2006
Untuk kamu yang terbang bersama angin
Chao praya dan semua kesedihanmu
Dan rinduku menyatu bersama rindumu
Meski kita terpisah pada penantian yang tak sama
Kamu dan semua dukamu
Aku dan semua masalahku
Kamu dan semua air matamu
Aku dan semua keinginanku
Mungkinkah kita bertemu
Dalam doa
Atau air mata?

Bangkok, Oktober 2006
Aku tak tahu harus berkata apa
Burung-burung putih di atas chao praya
Mengawali kesibukan pagi
Meski aku masih tak bisa melepasmu pergi
Dari hatiku
Dari mimpiku
Dan semua kesedihanmu
Masih juga memburamkan hatiku

Bangkok, Oktober 2006
Pagi yang suram, ketika air matamu tak juga hilang
Sayangku,
Cintaku mengalir seperti air,
Kadang terbang melayang tak tentu arah

Sayangku
Aku tak tahu harus bagaimana
Kadang cinta ini hinggap kadang terbang
Kadang cinta ini meluap kadang menghilang

Aku hanya ingin jujur padamu
Mengapa cinta ini begitu membingungkan


Bandung, 2007
Seandainya aku tahu sedalam apa cintamu padaku
Andai saja besok kita tak lagi punya waktu untuk bertemu
Setidaknya malam ini sudah kuberikan senyum termanis untukmu
Seandainya besok kita tak lagi punya waktu untuk bersama
Setidaknya kau tahu, di hati kita selalu ada cinta
Seandainya besok waktu tak lagi berpihak pada kita
Setidaknya engkau tahu, itu bukan mauku karena aku sangat menyayangimu
Seandainya besok Tuhan memanggilku,
Setidaknya kau tahu, waktu tak akan bisa membunuh cintaku
Dan cintaku akan selalu bersamamu, karena aku selalu ada di hatimu,
Meskipun ragaku tak lagi bersamamu
Setidaknya kau tahu, cintaku akan selalu menjaga setiap langkahmu

Jakarta, 30 Juli 2007
Selamat tidur Sayang,
Kupeluk dirimu dalam kehangatan cintaku
Aku menatap pagi
Dalam kabut dan dingin
Ketika hujan tak lagi menyisakan kenangan
Hidup serasa tak bertepi
Ketika rindu ini tak lagi jadi milikmu
Dan anganku terbang bersama bayangmu

Jakarta, 21 Juli 2006
Ketika pagi menjadi begitu dingin, karena kau tak lagi jadi milikku

Aku memang tidak berhak cemburu,
Ketika kau tinggalkan aku
Dan aku hanya bisa terdiam memandangmu dari jauh
Hari seketika berubah menjadi kelabu
Karena kenangan indah memang hanya kenangan
Sementara kenyataan jauh tertinggal di belakang
Maka kubekukan hatiku
Supaya bisa kusembunyikan perasaan yang tersayat
Supaya bisa kubalut luka di atas luka
dan bisa kututupi duka yang mendalam
Karena memang kau bukan milikku

Bandung, 24Maret 2006
Ketika hari terasa begitu dingin, dan kau pun pergi menjauh

Aku melihat seorang anak kecil,
Dengan kaki-kaki kecil,
Melangkah menyusuri jalanan Jakarta.

Aku melihat seorang anak kecil,
Dengan kaki-kaki kecil,
Berjalan dalam langkah-langkah kecil,
Menyusuri debu Jakarta.

Kakinya menghitam,
Tangannya menghitam ,
Wajahnya menghitam,
Akankah hatinya menghitam ?

Jakarta 8 April 2002
Terima kasih pengamen kecil
Aku melihat kabut di antara gunung
Dan aku melihatmu turun bersama awan
Begitu anggun
Pesonamu akan bertahan seribu tahun

Jakarta, 11 Oktober 2006
Ketika aku melihat kabut di Himalaya, aku sadar, aku merindukanmu
Aku ingin menembus hatimu
Dan menatanya kembali
Sehingga kau bisa tersenyum
Itu saja

Jakarta, 13 April 2002
Aku hanya ingin membuatmu tersenyum
Aku merindukanmu,
Bersama angin & hujan,
Bersama titik2 air yg mengalir di kaca jendela,
Bersama langit yg suram & hatiku yg muram,
Karena aku tak lagi bisa melihat senyummu menari2 di pelupuk mataku
Kamu & semua kerinduanku
Soreku begitu dingin tanpa kehadiranmu



Bogor, 26 Desember 2006
Ketika kulihat gerimis menerpa kaca jendela
Kau patahkan hatiku
Aku benci kamu
Aku tak mau lagi bercerita tentang senja yang indah
Atau musim semi yang menawan
Aku ingin sendiri
Aku benci kamu
Karena kaupatahkan hatiku, atau karena keangkuhanku ?

Jakarta, awal Juli 2002
Aku benci kamu
Aku berada di persimpangan
Dan hatiku tertarik pergi bersamamu
Kamu dan semua yangada padamu
Menarikku hilang bersama kepergianmu

Jakarta, 11 Oktober 2007
Ketika kulihat bayanganmu pergi meninggalkanku

Saturday, August 23, 2008

Aku ingin kau ada disini,
ketika rinduku begitu menggebu
Aku ingin kau ada disini,
Dan tersenyum padaku
Menemani hari-hariku


Ketika bunga gugur,
kuingin kau ada di sini,
Bersamaku menyusuri jalan penuh daun-daun berserakan

Ketika daun gugur,
Kuingin kau ada disini,
Bersamaku menyusuri padang rumput tanpa tepi

Kuingin kau ada disini,
Supaya hatiku bisa kutata kembali

Jakarta, 25 November 2005
Jangan bawa hatiku pergi
Aku dan hatiku
Aku dan cintaku
Aku dan segalanya untukmu
Mengapa begitu membingungkan
Semuanya hanya di awang-awang

Jakarta, 26 Desember 2005
Ketika aku tak tahu harus bagaimana
Aku berlari mengejar Matahari
Kapankah sampai
Ketika bumi mulai gelap dan kabut mulai turun
Aku berusaha mengejar Matahari
Tapi tak pernah sampai
Ketika pandanganku mulai gelap
Akupun tahu
Matahari itu tak kan pernah jadi milikku

Malang, awal September 2001
Ketika Matahari mulai sunyi